Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner
Showing posts with label health. Show all posts
Showing posts with label health. Show all posts

Thursday, April 26, 2012

Mengubah Sel Kanker Menjadi Sel Normal?

Dokter Li Feng di Taiwan University Hospital pernah mengidap kanker limpa. Orang yang menderita penyakit yang sama dengan dirinya, ada yang sudah koma, bahkan ada yang sudah meninggal, tapi beliau justru masih hidup dengan sehat. Rahasianya adalah: sama sekali tidak tergantung pada pengobatan, dan setiap hari menjaga kondisi organ tubuhnya, terutama sel-sel tubuhnya. Oleh karena itu, harus hidup dengan bahagia, mengkonsumsi makanan yang hambar (sederhana), hidup dengan teratur, tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, dan secara teratur melakukan meditasi dan olahraga.

Dua motto hidupnya yang terkenal adalah :

"Di saat orang bahagia, sel tubuh sangat sempurna, seperti anak muda yang berusia 18 tahun; di saat orang marah, sel tubuh akan berubah menjadi seperti orang tua yang berusia 80 tahun, lusuh dan mengkerut!"

"Jangan menyiksa sel tubuh kita sendiri; makan berlebihan dan bergadang atau tidak tidur, adalah penyiksaan terhadap sel tubuh!"

Orang-orang yang suka bergadang di kota besar umumnya baru mulai tidur jam 4 pagi, Dokter Li Feng justru sudah bangun. Terlebih dulu meminum segelas air putih, lalu mulai bermeditasi, berolahraga. Setelah makan semangkok bubur 5 jenis padi - padian, jam 7 pagi ia berangkat kerja; setiap malam jam 8 di saat orang kantoran masih sibuk lembur, Dokter Li Feng sudah mulai bermeditasi, dan jam 9 malam waktunya beliau tidur.

Makanannya sangat sederhana dan hambar, siang hari makan sayur dan nasi yang dimasak sendiri, makan mala m hanya mengkonsumsi sebanyak 1/2 atau 1/3 porsi di siang hari, makanannya sehari - hari adalah sayur - sayuran ditambah dengan padi-padian.

Sulit dibayangkan bahwa 30 tahun yang lalu Dokter Li pernah mengidap kanker limpa, para dokter kanker yang dulu mengobatinya bahkan ada yang telah meninggal dunia, Dokter Li bahkan masih hidup sehat hingga saat ini. Jika ditanya mengapa, mungkin jawaban yang tepat adalah: Beliau sekarang hidup dengan "sangat menghargai/menghorm ati sel tubuhnya".

Selama 30 tahun ini, dalam pekerjaannya, Dokter Li melihat hidup mati dan tumbuh kembang sel tubuh manusia lewat mikroskop.. Beliau berkata, pada saat orang bahagia, sel tubuh akan semakin sempurna dan bulat, seperti anak muda usia 18 tahun; saat kita marah, sel tubuh akan berubah seperti orang usia 80 tahun, keriput dan menyusut. Lagi pula, sel tubuh yang sehat dengan sel tubuh yang sakit sama sekali berlainan, "sel kanker bentuknya tidak beraturan". Beliau berkata, semakin memahami sel tubuh, semakin dirinya merasa malu karena dulunya pernah memperlakukan sel tubuh dengan tidak baik, hingga akhirnya b eli au belajar untuk "menghargai sel tubuh", tubuhnya baru perlahan - lahan membaik. Karena telah hidup bersama dengan sel kanker selama 30 tahun, banyak orang yang datang kepadanya untuk bertukar pengalaman.

Yang dimaksud dengan "menciptakan lingkungan yang baik untuk sel tubuh" sesungguhnya adalah hal yang sudah sering dibicarakan para orang tua --- yakni : Hidup dengan teratur, makan makanan yang sederhana dan hambar, serta berolah raga.

Dengan lever (hepar)sebagai contoh, mengapa setiap hari pukul 11 malam kita diharuskan untuk tidur? Sebab pukul 11 malam hingga pukul 3 dinihari adalah waktu bekerjanya bagi sistem peredaran darah di hati untuk membuang racun. Dalam keadaan tidur tersebut, tubuh terbaring sempurna, hati akan gepeng merata, sehingga akan dipenuhi dengan darah.. Pada waktu itu, hati akan membesar hingga 2 - 3 kali ukuran di saat normal. Jika di mala m hari pukul 11 masih tetap duduk atau berdiri, beliau mengatakan, "maka hati akan seperti hati ternak yang dijual di pasar, tidak mengandung cukup darah."

Contoh lain: paru - paru.. Paru-paru dapat menampung oksigen sebanyak 6.000 mili kubik udara, namun pada saat duduk di kursi, setiap kali bernafas oksigen yang masuk hanya 1/2 liter saja, berarti cuma seperduabelas kapasitas paru-paru yang terpakai. Manusia masa kini setiap hari hidup dengan duduk di kantor, naik kendaraan, naik lift, dengan kapasitas bernafas hanya sekitar 500 mili - 1 liter saja, sisa kapasitas paru-paru yang ada hanya sebagai cadangan saja. Li Feng berkata, "Ibarat seseorang yang memiliki 12 buah ruangan di rumahnya, tapi karena setiap hari sibuk dengan pekerjaan di luar rumah, begitu pulang ke rumah, yang digunakan hanya satu ruangan saja yaitu ruang tidur." Jika hendak memanfaatkan setiap rongga di dalam paru - paru, satu - satunya cara adalah berolah raga.

Sebab di saat olahraga keras otot - otot tubuh akan menghabiskan jauh lebih banyak oksigen dari pada kemampuan suplai oksigen yang dimiliki paru-paru, kecepatan bernafas setiap menit akan bertambah 1 kali lipat, dan setiap kali menarik nafas udara yang tersedot ke dalam paru-paru akan bertambah 5 kali lipat, selain itu bernafas dalam2 juga dapat menyebabkan udara memenuhi setiap rongga paru-paru yang biasanya tidak pernah terisi udara.

Bagaimana Cara Pengacara Wen Lu Bing Mengobati Kanker Paru -Paru
Tanggal 13 April 2006, di TV diberitakan seorang pengacara bernama Wen Lu Bing, yang kembali menjadi WN Taiwan setelah meninggalkan WN Amerika, divonis mengidap kanker pada tahun 2003 dengan hidup yang diperkirakan hanya tinggal 6 bulan lagi, namun masih hidup tanpa ditemukan sedikit pun sel kanker di tubuhnya. Beliau berkata bahwa selama 3 tahun ia jarang makan protein (dari daging),
dan menggantikannya dengan mengkonsumsi "Sarapan Penawar Racun" (Buah-buahan + sayur-sayuran + umbi-umbian + nasi beras tumbuk yang masih ada sedikit kulit padinya), setiap hari meminum 2.000 CC jus buah-buahan, relaksasi diri, secara ajaib kanker paru-paru pun hilang.

Jenis-jenisMakanan Super Penawar Racun Terbaik :
1. Singkong
2. Kacang Hijau
3. Gandum
4. Ubi
5. Beras Kecil
6. Beras Kasar
7. Kacang Merah
8. Wortel
9. Asparagus
10. Bawang Bombai
11. Akar Teratai
12. Lobak Putih
13. Daun Singkong
14. Daun Wortel
15. Yogurt
16. Cuka

Disamping itu, teman sekelas mantan sekretaris gubernur Huang Shun Xing yang mengidap kanker paru-paru, setelah secara serius menuruti nasihat dari pakar terapi kanker Rumah Sakit Matteus Taiwan , yakni Dokter Lu Ge Ling utk merubah kebiasaan makannya (yaitu kurangi makanan bersifat asam, ganti dengan makanan yang bersifat basa), setiap hari ia makan Chlorela, minum sup Ling Jiao, berpikir positif, dan setiap hari melakukan olahraga teratur. Kurangi makanan asam, ganti dengan makanan bersifat basa:

1. Makanan asam kuat : kuning telur, keju, kue yang dibuat dari gula putih, atau buah kesemek, telur ikan, ikan kayu, dll.
2. Makanan semi asam : ham, bacon, daging ayam, ikan tuna, daging babi, belut, daging sapi, roti, gandum kecil, mentega, daging kuda, dll.
3. Makanan asam lemah : beras, kacang tanah, bir, arak, tahu goreng, rumput laut, kerang batik, gurita, ikan gabus.
4. Makanan basa lemah:Kacang merah, lobak, apel, bawang bombay, tahu, dll.
5. Makanan semi basa:anggur kering (kismis), kacang besar, wortel, tomat, pisang, jeruk, labu, strawberry, putih telur, sayur asin, lemon, pocai, dll.
6. Makanan basa kuat:anggur, daun teh, wine, tunas rumput laut, rumput laut, dll.

Terutama rumput laut jenis Chlorela alami yang mengandung zat hijau daun yang tinggi, adalah makanan kesehatan bersifat basa yang terbaik, teh jangan dikonsumsi berlebihan, sebaiknya diminum pagi hari. Marah Gampang Mendatangkan Tumor, Seluruh Dunia Mengetahuinya Dokter Li Feng dari Taiwan University sembuh sama sekali dari kanker limpa yang dideritanya 30 tahun yang lalu, setiap hari beliau rajin hiking dan membaca kitab, dengan tujuan menghilangkan kepenatan pikirannya.

Sebaliknya seorang teman saya yang menderita depresidivonis mengidap kanker limpa, setelah 11 bulan dirawatdi rumah sakit National Taiwan University, ia meninggal dunia. Marah akan mudah terjangkit kanker, seluruh dunia tahu akan hal itu. Universitas Stanford pernah melakukan suatu percobaan, selang pernafasan dimasukkan ke dalam hidung anda lalu anda diminta untuk bernafas seperti biasa, lalu selang itu ditancapkan ke salju. Jika salju tidak berubah warnanya, itu berarti emosi anda sedang stabil, jika salju semakin memutih, itu berarti anda sedang merasa bersalah, jika salju berubah menjadi ungu, itu berarti anda sedang marah. Salju yang berubah menjadi ungu itu, jika disuntikkan ke dalam tubuh seekor tikus putih, dalam waktu 1-2 menit, tikus itu akan mati. Komposisi salju yang berubah ungu itupun sudah diteliti.. Oleh karena itu marah akan membuat seseorang mudah terjangkit kanker, ini adalah masalah yang serius.

sumber photo : hr.utmb.edu

Thursday, May 26, 2011

Penelitian: Kentut Bisa Jadi Obat Impoten

Selama ini impotensi alias disfungsi ereksi diobati dengan menggunakan Viagra. Baru-baru ini ilmuwan sedang mengembangkan obat baru yaitu berupa gas kentut untuk mengobati impotensi.

Para peneliti tengah mengembangkan hidrogen sulfida (H2S) alias kentut, yang bisa membantu pria dengan disfungsi ereksi, bahkan mungkin terbukti sebagai alternatif untuk obat impotensi populer seperti Viagra.

Penelitian telah menunjukkan bahwa gas yang diproduksi secara alami dalam jumlah kecil dalam tubuh, dapat membantu meningkatkan aliran darah ke penis.

Dalam sebuah laporan baru yang dipublikasikan dalam Jurnal Sexual Medicine, peneliti di University Hospital of Singapore telah menganalisis hasil dari lebih dari 30 studi dan mengatakan bahwa gas kentut bisa memiliki efek jangka pendek menguntungkan, mirip dengan Viagra, dan juga efek jangka panjang, seperti dilansir Dailymail, Rabu (11/5/2011).

Studi tentang hidrogen sulfida atau senyawa yang membuat kentut berbau seperti telur busuk dan merupakan produk sampingan dari metabolisme, menunjukkan sejumlah efek biologis dan terlibat dalam peradangan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa suntikan hidrogen sulfida membuka pembuluh darah dan meningkatkan ereksi, dan sebuah studi di Naples University telah menunjukkan efek yang sama dalam jaringan manusia.

Para peneliti mengatakan gas ini menghasilkan efek yang sama seperti Viagra, tetapi melalui mekanisme yang berbeda.

Karena hidrogen sulfida bekerja melalui jalur alternatif dalam tubuh dari yang digunakan oleh Viagra, peneliti berpikir itu bisa bekerja pada pria yang gagal untuk merespons obat populer seperti Viagra.

Diperkirakan setengah dari pria di dunia usia antara 40 hingga 70 tahun akan memiliki beberapa tingkat disfungsi ereksi. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi, seperti kecemasan dan depresi, diabetes dan tekanan darah tinggi.

Dalam banyak kasus, hal ini juga bisa menjadi tanda peringatan awal tersumbatnya pembuluh darah dan arteri dengan kolesterol. Pembuluh darah di penis yang jauh lebih kecil daripada di tempat lain dalam tubuh, sehingga ini sering menjadi tanda awal penyakit pembuluh darah.

Obat yang disebut phosphodiesterase-5 inhibitor, yang meliputi Viagra dan Cialis, telah merevolusi pengobatan disfungsi ereksi dan sekarang merupakan jenis yang paling banyak digunakan.

Obat-obatan ini bekerja dengan merangsang produksi oksida nitrat, yang memperlebar pembuluh darah di dalam jaringan penis dan melemaskan otot-otot. Hal ini memungkinkan darah mengalir ke kavernosum, dua kamar yang menjalankan panjang penis.

Tapi meskipun efektif, obat ini tidak bekerja untuk semua orang dan ada potensi efek samping seperti sakit kepala dan gangguan penglihatan.

Selain itu, penggunaannya dapat menjadi masalah pada pria dengan penyakit jantung atau yang memakai obat lain.

sumber : health.detik.com
credit photo : blogjump.eu

Sunday, April 17, 2011

Cegah Anak Kegemukan, Ini Caranya!

Khawatir anak Anda menderita obesitas yang bisa membuatnya susah bergerak dan rentan penyakit? Solusinya gampang kok, ajak anak banyak bergerak dan mengurangi minuman manis.

Bila diminta memilih antara potongan buah segar, air putih, dan minuman manis (sugary drink), tentu balita akan memilih yang terakhir. Sugary drink seperti minuman bersoda, jus kemasan, atau minuman manis lain memang bisa membuat balita kecanduan karena rasa manisnya.

Padahal, menurut dr Fiastuti Witjaksono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, minuman manis biasanya mengandung asupan gula tambahan yang bisa memicu obesitas, termasuk pada anak.

"Kita membutuhkan gula setiap harinya sebanyak 2,5 makan atau sekitar 5 sendok teh. Jika masih muda dan aktif bergerak, jumlah tersebut bisa ditambah. Sebaliknya, jika kita lebih banyak duduk diam, kurangi gula," katanya dalam acara media edukasi bertema "Better Habits for a Better Life" yang diadakan oleh Nestle Pure Life di Jakarta (27/1/2011).

Riset yang dipublikasikan dalam The Lancet dan British Medical Journal menyebutkan, sugary drink bisa memicu obesitas pada anak-anak. Bocah berusia 12 tahun yang meneguk minuman ringan secara teratur berisiko dua kali mengalami obesitas dibanding yang tidak mengonsumsi sugary drink.

"Sejak awal, sebaiknya anak tidak perlu diperkenalkan rasa manis karena nanti jika sudah besar ia akan kenal dengan sendirinya. Sebaiknya berikan anak air putih atau jus buah murni yang banyak mengandung air," katanya.

Ia mengatakan, kandungan gula dalam minuman manis menyumbang 40 persen kebutuhan kalori harian. "Pemberian madu sama saja seperti gula, karena itu perlu dikurangi," katanya.

Fiastuti mengatakan, sejak usia 2 tahun, anak sebaiknya sudah mengonsumsi makanan keluarga, termasuk juga kebiasaan minum air putih. "Kebutuhan anak akan air berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhannya disesuaikan dengan jumlah berat badan," paparnya.

Anak-anak juga wajib dibiasakan minum air putih karena mereka lebih aktif bergerak sehingga banyak cairan tubuh yang terbuang. Selain air putih, kebutuhan cairan anak juga bisa diperoleh lewat kuah sayuran, buah yang banyak mengandung air, susu atau jus yang dibuat sendiri.

Orangtua seharusnya membantu anak-anak mereka mengontrol berat badan dalam level yang sehat. Selain mengurangi asupan kalori dan gula, anak juga perlu dilibatkan pada aktivitas fisik bertenaga setiap hari dan membatasi waktu menonton televisi atau bermain video games.

sumber : http://health.kompas.com

Thursday, February 24, 2011

Pakai Ponsel 50 Menit Pengaruhi Otak

Radiasi yang terpancar selama 50 menit dari telepon selular dapat memengaruhi aktivitas sel-sel otak sekitar tujuh persen, demikian hasil sebuah studi terbaru mengenai dampak penggunaan ponsel.Menurut para peneliti dari National Institutes of Health Amerika Serikat, dampak dari peningkatan aktivitas otak tersebut belum sepenuhnya dapat diketahui, sehingga perlu dilakukan studi lebih lanjut.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of American Medical Association tersebut adalah yang pertamakali melihat secara spesifik begaimana pengaruh radiasi elektromagnetik dari ponsel terhadap metabolisme glukosa, salah satu fungsi normal dalam otak.

"Ketika metabolisme meningkat, hal itu akan mengaktivasi sel-sel. Temuan ini merupakan indikasi bahwa paparan terhadap telepon selular dapat mengaktivasi otak lebih mudah dibanding yang kita pikir sebelumnya," ungkap Dr. Nora Volkow, pakar ilmu saraf dari National Institutes of Health.

Aktivitas otak berarti bahwa sel-sel menggunakan glukosa untuk menghasilkan energi. Otak secara normal menghasilkan jumlah glukosa yang dibutuhkan supaya berfungsi dengan benar. Tetapi temuan ini tidak menyatakan kepada kita apakah dengan mengaktivasi sel-sel secara artifisial, dalam kasus ini adalah radiasi ponsel, akan memberi dampak negatif bagi kesehatan. Oleh sebab itulah, Volkow menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut akan hal ini.

Dalam risetnya, Volkow dan timnya mengukur aktivitas otak pada 47 orang dewasa sehat yang sedang menggunakan ponsel. Tingkat paparan radiasi diukur dengan menggunakan alat pemindai yang disebut positron emission tomography (PET). Responden diukur paparan radiasinya saat berbicara menggunakan ponsel di dekat kepala. Tingkat radiasi juga tetap diukur ketika ponsel didekatkan dengan kepala dalam keadaan off.

Dibandingkan dengan orang yang menggunakan ponsel dalam keadaan off, kelompok yang menggunaka ponsel dalam posisi menyala menunjukkan aktivitas otak yang lebih tinggi, terutama pada bagian otak yang paling dekat dengan antena ponsel.

sumber : Kompas.com